Himbauan Ranieri
Jelang Reuni dengan Kante - Sang juru taktik Leicester City, Claudio
Ranieri, tengah menyoroti sosok mantan anak didiknya di Leicester, N'Golo Kante
jelang laga menghadapi Chelsea pada fase ketiga Piala Liga Inggris di King
Power Stadium, pada hari Selasa (20/9). (bandar bola online)
Pemain tengah bertubuh jangkar asal Perancis tersebut adalah
salah satu sosok kunci dalam keberhasilan Leicester memenangkan gelar Premier
League musim kemarin.
Hanya saja kebersamaan mereka mesti diakhiri lantaran Kante
lebih memilih hengkang dan menerima tawaran bermain di Chelsea dengan
gelontoran dana sebesar 35,85 juta euro (kurang lebih Rp 527,8 milyar) pada
jendela transfer musim panas 2016 kemarin.
Walau Kante tak berseragam The Foxes -julukan Leicester
City- lagi, Ranieri meminta agar supporter untuk tak melupakan jasa pemain
bertubuh jangkar tersebut. Salah satu caranya, yaitu dengan supporter diminta
memberi sambutan meriah saat Kante kembali merumput di stadion King Power.
" Saya bakal memberi sambutan yang begitu hangat kala
Kante kembali kesini. Saya juga mempercayai, supporter kami akan mengapresiasi
apa yang ia sudah kerjakan musim kemarin bersama klub ini, " papar
Ranieri.
" Suatu perasaan senang jika saya menyaksikan supporter
memberi tepuk tangan di awal pertandingan untuknya. Sesudah itu, ia tetaplah
menjadi lawan kami, " ujar pria berkebangsaan Italia tersebut.
Ranieri tidak hanya membicarakan soal Kante, namun juga
koleganya yang menjabat menjadi Manajer Chelsea, Antonio Conte.
Bersama Conte, Chelsea saat ini tengah trend mengalami
penurunan tren dengan catatan tak pernah menang dalam 2 pertandingan terakhir
di ajang Premier League. Hasil minor tersebut tak selanjutnya mengundang
keraguan dari Ranieri pada kualitas kompatriotnya itu.
" Conte tetaplah seseorang juara, namun memerlukan
waktu. Sebab, ada ketidaksamaan antara Inggris dengan Italia, dimana tugasnya
menjad lebih berat disini. Saya berfikir, ia sudah biasa mengangkat trofi,
" tutur Ranieri.
Ranieri sendiri tampak inferior dalam duel lawan Conte. Dari
3 pertemuan, pelatih berjuluk The Tinkerman tersebut mengalami 2 kali kekalahan
serta hanya memenangkan satu pertandingan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar